APA ITU KELAS PEKERJA BARU (NEW WORKING CLASS)
Selama
tahun 1960-an, Sosiologi Prancis S. Mallet (1963), A. Gorz (1964) dan A. Touraine
(1969) menyatakan bahwa evolusi teknologi produksi telah menciptakan segmen
baru dalam kelas pekerja. Kelas pekerja baru terdiri dari orang yang
dipekerjakan dalam industry teknologi tinggi yang maju. Ditegaskan bahwa teknologi
tinggi memerlukan pekerja yang lebih berpendidikan, pekerjaan yang terorganisir
dalam tim kerja komunal, dan pekerja yang terintegrasi dengan perusahaan. Perubahan
ini membutuhkan militansi industry dan juga sosial yang lebih besar – yaitu kesadaran
kelas – karena berbagai kontradiksi kapitalisme kian terlihat nyata.
Suatu kontradiksi bahwa kelas baru ini
dianggap menderita adalah kontradiksi antara produksi komunal barang-barang dan
pendapatan keuntungan pribadi. Tingkat pendidikan kerja yang tinggi berarti
bahwa Angkatan kerja baru memahami bagaimana proses produksi terjadi dan bahwa
mereka mempunyai kendali sesungguhnya atas proses kerja ini. Kerja tim memberi
mereka sifat produksi komunal. Kontradiksi
kedua adalah kesenjangan antara keahlian, tanggung jawab atau pelatihan mereka
dengan ketidakmampuan mereka untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan. Mallet and
Gorz berpendapat bahwa kelas baru ini terdiri dari pekerja kasar yang terampil,
teknisi halus, dan profesional yang mengoperasikan teknologi baru.
Ada
beberapa ritik baru yang kini didiskreditkan.
- Penelitian lain menunjukkan
bahwa pekerja teknologi tinggi mungkin memiliki sedikit kendali atau
pemahaman atas proses-proses baru itu. D. Galiie (1978) menemukan bahwa
kebanyakan pekerja kasar diempat kilang minyak Prancis dan Inggris tak
lebih tenaga kerja semi-terampil. Penurunan tingkat keterampilan (de-skilling),
dapat terjadi pada teknologi tinggi seperti terjadi juga pada kasus yang
lain.
- Pada kenyataan banyak
variasi diantara tingkatan keterampilan dan tanggung jawab kelompok menyusun
kelas pekerja baru, bahkan diantara kategori yang tampaknya homogen seperti
teknisi.
- Pada era 1970-an, kelas pekerja
baru Prancis menjadi kurang radikal dan militant daripada pekerja
tradisional, serta berdamai dengan kapitalisme. Perlu juga dicatat bahwa
R. Blauner (1964) berpendapatan bahwa pekerja dalam sistem otomatis di
Amerika tidak begitu teralineasi seperti yang lain, walaupun pandangan ini
telah dikritik.
Bacaan tambahan: pahami konsep alienation, automation, post-industrial society dari (Rose, M. 1979).
Bagi kalian yang ingin mentahui cara dan langkah-langkah Aplikasi Pengolah Data (SPSS, STATA, MINITAB, JASP, dll) silahkan kunjungi Channel ini: Bonar Situmorang
Tags : Jurnal Sosiologi