MASA MUDA : BAGAI POHON YANG BERBUAH
Seseorang
pernah mengatakan begini, “Kamu tidak dapat berpikir salah tapi berbuat benar,
dan Kamu tidak dapat berpikir benar tapi berbuat salah”. Ini sesuatu pepatah
dalam kehidupan sehari – hari yang pernah kita dengar. Bagaimana
dalam kehidupan itu dimulai dari sebuah pemikiran yang benar. Ada enam hal yang
tak pernah cukup dalam hidup menurut Gunadi Gethol dalam bukunya Six things U Don,t Have Enough..? disebut
sebagai Management Miracle Series Waktu, Uang, Akal/Pikiran, Hati/Rasa,
Kesehatan, dan Ibadah
Dalam
kehidupan bersama, semua orang akan dihadapkan dengan sebuah pemikiran. Walau
pemikiran yang baik atau buruk. Itu sebuah pilihan. Kehidupan yang serba “tuntutan”
jaman sekarang menuntut orang untuk segera berpikir dan ambil tindakan. Jika
dalam satu detik kita telat berpikir, maka akan banyak tindakan yang terlambat.
![]() |
Kota Tua, Jakarta |
Firman
Tuhan yang disampaikan oleh Paulus melalui jemaat Galatia. Tetapi buah roh ialah:
kasih, sukacita, damai, sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada satu hukum yang akan menantang
semua buah roh itu (Galatia 5:22-23). Inilah mistar kehidupan yang akan
mengukur sejauh mana makna dan tindakan hidup yang kita lakukan di dalam nama
Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Secara
manusiawi, semua daftar buah – buah roh tadi memang menuntut kita menjadi makhluk yang sempurna. Membuat pertanyaan di dalam diri kita, apakah itu bisa
kita lakukan di jaman modern ini? Apakah benar juga seorang muda harus
menguasai diri dalam kasih, sukacita, damai, sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri.
Citra Diri Masa Muda Menurut Alkitab
Apakah
Alkitab tidak tahu bahwa, masa muda dihantui oleh kecemasan, kekhawatiran,
masalah, kegagalan, putus asa, amarah, dendam, benci, dan lain sebagainya, dan
lain sebagainya. Apakah juga ayat ini tidak melihat bahwa hidup sekarang penuh
dengan persaingan, dipenuhi dengan ketidakpastian, dikelilingi oleh orang – orang
yang tidak mendukung, kondisi sosial dan ekonomi yang sulit, mempunyai hubungan
yang tidak baik antarsesama, pekerjaan yang sulit, gaji yang sedikit,
perkelahian, pembunuhan, pencurian, dan lain – lain. Kadang itu menjadi
pikiran, bahwa dunia pada jaman dulu lebih mudah dibandingkan dunia yang sekarang.
Semua ini dialami pemuda saat ini. Bahkan lebih dari ini. Ayat ini tidak
mengetahui kondisi jaman sekarang.
Tentu
saja hal ini TIDAK BENAR. Dalam jaman penulisan ayat ini, Paulus menghadapi
situasi dan orang – orang pada saat itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan
sekarang. Meskipun demikian, Paulus tidak menyerah untuk mengilhami Firman
Allah, agar keturunan Adam dan Hawa dipenuhi dengan dengan kasih. Bagaimanapun
kondisi, kita telah diingatkan untuk tetap memberikan buah roh kepada oranglain
di manapun dan kapanpun.
Cara Meng Upgrade Diri Melalui Pikiran
yang Benar
Orang
Yang Bersalah Kepadaku
|
Apa
yang Mereka Lakukan
|
Aku
Memutuskan Mengampuni Mereka
|
XXX
|
YYY
|
ZZZ
|
Yesus
dalam perumpamaan-Nya mengatakan bahwa kualitas sebuah pohon bisa dilihat dari
buahnya. Dengan cara yang sama kita akan mengenal sebuah pohon dari buahnya
juga. Dalam bahasa universalnya, pohon yang baik akan menghasilkan buah yang
baik; pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik juga”. Isi
ayat ini dapat kita baca dan dalami melalui Matius 7:15-18,
“Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam-Ku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa . . . . dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid – murid-Ku.
Pemikiran Baik – Tindakan yang Baik
Pemikiran yang baik akan juga menghasilalkan buah yang
baik juga. Pemikiran yang baik akan muncul ketika kita memilih menjadi pohon
yang mempunyai buah dan bisa dinikmati oleh orang – orang yang ada di sekitar
kita. Ketika kita terputus dengan itu semua, tidak mungkin kita bisa menyatu
dalam Roh Kudus. Ketika kita dicangkokkan menjadi bagian dari Pokok Anggur,
berarti kita sudah menjadi bagian dari pemikiran yang baik. Tinggal bagaimana
langkah – langkah yang kita ambil menjadi wajah dan rupa Roh Kudus di dalam
diri kita.
Batas – batas berpikir yang
benar
Benar, mulia, adil, suci,
manis, enak dengar, kebajikan, kebaikan, syukur, dan lain sebainya.
|
Buah Roh; kasih, sukacita,
damai sejahtera, kebenaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan
dan penguasaan diri.
|
Ketika kita sudah menganggap bahwa, diri kita sudah
mengambil diri sebagai pohon yang diberkati oleh Tuhan. Maka tantangan kita
adalah untuk berbuah lebih hebat. Jenis buah yang dihasilkan tentu berbagai
macam. Menghasilkan buah dalam kehidupan menjadi bukti nyata bahwa Roh Kudus
bekerja dalam diri kita. Mulai dari pikiran yang baik menjadi tindakan yang
baik juga. Juga dari pohon yang baik menghasilkan buah yang baik juga. Semakin
kita banyak belajar untuk menjadi pohon, juga semakin banyak tantangan yang
kita hadapi.
Di bawah ini saya berikan contoh untuk mendisiplinkan
diri tentang cara berpikir:
Contoh
|
Pola
Pikiran/Keadaan yang Dialami
|
Senin
|
Aku berpikir bagaimana si Bonar memperlakukanku di depan publik.
Menasehatiku di hadapan banyak orang. Tentu ini bukan sebuah tindakan yang
benar, masa dia beraninya memberikan aku statement seperti itu ...
|
Selasa
|
Oh, ternyata begitu. Selama ini aku sudah berbuat baik dengan
dia. Ini baru saja aku minta tolong, masa dia ga bisa bantu. Padahal dia
punya waktu untuk membantuku, kali ini aku memilih . . . .
|
Dst
|
Dst
|
Inilah kunci masa muda untuk menjadi lebih bermakna dan
bermanfaat bagi sesama. Tentu dimulai dari sebuah pikiran yang benar. Pikiran
yang benar bersumber dari Alkitab dan akan dibuktikan melalui tindakan. Hingga
masa muda kita mampu menghasilkan buah yang baik untuk sesama kita.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Tags : Linimasaku